Pengaruh Kedalaman Sumbu Yang Terbenam Dalam Tanah Pada Sistem Irigasi Kapiler
Abstract
Irigasi kapiler memiliki tingkat efisiensi penggunaan air yang cukup tinggi. Cara kerja irigasi kapiler dengan memanfaatkan sumbu misalnya kain flanel untuk mengalirkan air menggunakan prinsip kapilaritas dengan perantara suatu media dari sumber air. Keunggulan dari irigasi kapiler yaitu memiliki efisiensi penggunaan air yang tinggi, mudah dalam pengaplikasianya, mudah dalam pembuatannya dan relatif murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi air di zona perakaran tanaman dengan menggunakan irigasi kapiler, dan interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman Selada (Lactuca sativa L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang terdiri dari 5 taraf kedalaman sumbu kapiler ( 2 ; 4; 6 ; 8; 10 cm dari permukaan tanah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kedalaman sumbu tidak memberi pengaruh nyata terhadap; diameter basah tanah, dan luas basah tanah. Namun memberi pengaruh yang nyata terhadap volume basah tanah dan lama air yang membasahi tanah. Untuk pertumbuhan tanaman tidak memberikan pengaruh yang nyata, tetapi untuk panjang akar tanaman dan produksi tanaman memberikan pengaruh yang nyata dari semua perlakuan. Produksi tanaman dengan hasil terbaik dari rata-rata berat segar di tunjukan pada perlakuan 5 (10 cm) yaitu 76.57 g tanaman/polybag.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.36764/ja.v9i1.1539
Refbacks
- There are currently no refbacks.

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional