ANALISA VEGETASI GULMA DI LAHAN PERTANIAN KELURAHAN SIMALINGKAR B MEDAN TUNTUNGAN
Abstract
Gulma merupakan tumbuhan yang mengganggu atau merugikan kepentingan manusia sehingga manusia berusaha untuk mengendalikannya. Keragaman gulma dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Banyak faktor yang mempengaruhi keragaman gulma pada tiap lokasi pengamatan, seperti cahaya, unsur hara, pengolahan tanah, cara budidaya tanaman, serta jarak tanam atau kerapatan tanaman yang digunakan berbeda serta umur tanaman jeruk tersebut. Spesies gulma juga dipengaruhi oleh kerapatan tanaman, kesuburan tanah, pola budidaya dan pengolahan tanah. Analisis vegetasi digunakan untuk mengetahui gulma-gulma yang memiliki kemampuan tinggi dalam penguasaan sarana tumbuh dan ruang hidup. Penelitian ini Penelitian ini menggunakan metode kuadrat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara membuat 12 plot pada empat lahan komoditi pertanian yang berbeda yaitu jagung, ubi kayu,kacang tanah dan paria. hasil analisis vegetasi gulma dengan metode kuadrat yang dilakukan di lokasi penelitian diketahui bahwa gulma berdaun sempit lebih dominan dilihat dari SDRnya dibandingkan jenis gulma berdaun lebar yang terdapat pada tanaman paria, kacang tanah dan jagung.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adi.2013. Vegetasi Gulma. (http://arekpekalongan.blogspot.com/2013/10/vegetasi gulma.html). Diakses pada tanggal 1 Desember 2015.
Anon. 2001. Ekologi. Jakarta. PT Balai Pustaka Jakarta.
Barus, E.2003. Pengendalian Gulma di Perkebunan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
hal.
Irwanto. 2010. Analisis Vegetasi Parameter Kuantitatif. (http://www.irwanto shut.net). Diakses pada tanggal 1 Desember 2015.
Caton, B.P., M. Mortimer., J. E. Hill dan D. E. Johnson. 2011. Panduan Lapang Praktis Untuk Gulma Padi di Asia. International Rice Research Institude (IRRI). Manila.
Gultom S, Zaman S, Purnamawati H. 2017. Periode kritis pertumbuhan kedelai hitam (Glycine max (L.) Merr) dalam berkompetisi dengan gulma. Bul Agrohorti. 5 (1)(1):45 – 54
Hendrival, Wirda Z, Azis A. 2014. Periode kritis tanaman kedelai terhadap persaingan gulma. Floratek. 9:6–13
Moenandir, J. 2010. Ilmu Gulma. UB Press. Malang.
Perdana EO, Chairul and Syam Z. 2013. Analisis Vegetasi gulma pada tanaman buah naga merah(Hylocereus polhyzus L.) Sumatra Barat. Jurnal Biologi Universitas Andalas 2(4):242-248.
Purnamasari CD, Yudo S, Sumarni T. 2017. Pengaruh teknik pengendalian gulma pada tanaman padi (Oryza sativa L.) J. Produksi Tanaman 5(5):870–879.
Saleh, Shahabuddin. 2013. Manajemen Agrobiodiversitas untuk Mendukung Sistem Pertanian Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Biodiversity Conservation Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako. Palu. Hal. 17 – 23.
Simatupang, R.S., D. Cahyana dan E. Maftuah. 2014. Gulma Rawa: Keragaan, Manfaat dan Cara Pengelolaannya. Biodiversiti Rawa. Hal. 98 – 123.
Silva AAP, Oliveira Neto AM, Guerra N, Helvig EO, Maciel CDG. 2015. Períodos de interferência entre plantas daninhas e a cultura da soja rr® na região centro ocidental paranaense. Planta Daninha. 33(4):707–716. doi:10.1590/S0100- 83582015000400009.
Sembodo, D.R.J. 2010. Gulma dan Pengelolaannya Edisi Pertama. Yogyakarta(ID): Graha Ilmu.
Sukman, Y dan Yakup. 1991. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Rajawali. Jakarta.
Tampubolon K, Sihombing N, Purba Z, Samosir S, Karim S. 2018. Potensi metabolit sekunder gulma sebagai pestisida nabati di Indonesia. J Kultiv. 17(3):683–693.
Tjitrosoedirdjo,S., Utomo, I. H. Dan J. Wiroatmodjo. 1984. Pengelolaan Gulmadi Perkebunan. PT.Gramedia. Jakarta
Umiyati, U dan Kurniadie, D. 2016. Pergesaran populiasi gulma pada olah tanah dan pengendalian gulma yang berbeda pada tanaman. Kultivasi 15 (3): 150–53. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v16i2.11761.
Vidya Imaniasita, Twenty Liana, Krisyetno, Dayu Satriyo Pamungkas. 2020. Identifikasi Keragaman dan Dominansi Gulma pada Lahan Pertanaman Kedelai. Central Kalimantan Assessment Center of Agricultural Technology, Palangka Raya, Indonesia.
DOI: http://dx.doi.org/10.36764/ja.v6i2.907
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional