BIOKONVERSI SABUT KELAPA MUDA MENGGUNAKAN LARVA LALAT TENTARA HITAM (Hermetia illucens) MENJADI PUPUK ORGANIK
Abstract
Maggot memanfaatkan limbah organik sebagai sumber makanan, kemampuan maggot dalam mengurai sampah organik terkait dengan kandungan beberapa bakteri yang terdapat pada saluran pencernaan. Lalat jenis Black Soldier Fly mempunyai ukuran lebih besar dari lalat lainnya dan lalat jenis ini tidak menimbulkan penyakit karena masa hidupnya hanya untuk kawin dan bereproduksi. Upaya untuk meningkatkan kualitas pakan juga dipengaruhi adanya sumber protein hewani. Pakan yang belakangan ini cukup populer sebagai sumber protein hewani yang tinggi protein dan harganya terjangkau yaitu maggot BSF. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui media sampah organik seperti sabut kelapa muda, sampah restoran, kotoran ayam dan kotoran puyuh yang dapat meningkatkan kualitas pupuk organik dengan bantuan larva maggot BSF. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan pemberian variasi jenis campuran bahan organik dan beberapa perlakuan bahan organik kepada larva BSF. Hasil penelitian menunjukan, bahwa pemberian maggot dengan sabut kelapa muda tanpa dicampur dengan sampah organik sangat berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan biomassa awal terhadap biomassa akhir maggot dari pakan yang dikonsumsi, menentukan bobot maggot yang paling maksimal dan mengetahui konsumsi substrat. Pemberian magot dengan sabut kelapa muda pada perlakuan SKM 1 berpengaruh nyata terhadap kadar C organik frass yang dihasilkan, yaitu sebesar 40,71% dan pada prameter C/N perlakuan SKM 1 (sabut kelapa muda + Larva maggot) menunjukan hasil yang nyata sebesar 74,54%. Akan tetapi pemberian sabut kelapa muda pada perlakuan SKM 1 tidak berpengaruh nyata terhadap biomassa akhir maggot, dikarenakan perlakuan pada SKM 1 menghasilkan lebih sedikit frass, lebih banyak residu kasar dan juga menyebabkan larva berukuran kecil dan kurus yang menunjukan larva tersebut tidak mampu mendegradasi sabut kelapa dengan baik, hal ini disababkan karena sabut kelapa muda mengandung selulosa (32%), lignin (38%), dan hemiselulosa (0,25%) sehingga susah dicerna oleh larva BSF.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Beskin, K.V., Holcomb, C.D., Cammack, J.A., Crippen, T.L., Knap, A.H., Sweet, S.T., and Tomberlin, J.K. 2018. Larval Digestion of Different Manure Types By The Blacksoldier Fly (Diptera: Stratiomyidae) Impacts Associated Volatile Emissions. Waste Manag, 74.
Cerqueira, J.C., Penha, S.,Oliveira, R.S., Lefol, L., Guarieiro, N., Melo, S., Viana, J.D., Aparecida, B. and Machado, S. 2017. Production of Biodegradable Starch Nanocomposites Using Cellulose Nanocrystals Extracted from Coconut Fibers. Polímeros. 27, 320–329.
Darmawan, M. 2017. Budidaya Larva Black Soldier Fly (Hermetia illucens.) dengan Pakan Limbah Dapur (Daun Singkong).
Denian, A dan A. Fiani. 2001. Tanggap terhadap Bahan Organik Limbah Pisang pada Tanah Podzolik. Sigma 9: 16-18.
Diener, S., C. Zurbrugg, and K. Tockner. 2009. Conversion of Organic Material by Black Soldier Fly Maggote – Establishing Optimal Feeding Rates. Waste. Manaj. Res. 27:603-610.
Fahmi, M.R., Hem, S., & Subamiya, I W. 2007. Potensi Maggot Sebagai Sumber Protein Alternatif. Prosiding Seminar Nasional Perikanan II. UGM.
Hakim, A.R., Prasetya, A., dan Petrus, H.T.B.M. 2017. Studi Laju Umpan Pada
Proses Biokonversi Limbah Pengolahan Tuna Menggunakan Larva
Hermetia illucens. Jpb Kelautan dan Perikanan Vol. 12 No. 2 Tahun
: 179-192
Maesaroh, S., S.M.R. Sedyawati, dan F.W.Mahatmanti, 2014. Pembuatan Pupuk K2SO4 dari Ekstrak Abu Serabut Kelapa dan Air Kawah Item. Indonesian Journal of Chemical Science. 3 (3):239 – 243
Nurhajati, Dwi Wahini dan Ihda Novia Indrajati. (2011). “Kualitas Komposit Serbut Sabut Kelapa Dengan Matrik Sampah Styrofoam Pada Berbagai Jenis Compatilizer.” Jurnal Riset Industri. Vol. V No.2, 143-151.
Popa, R dan Green, T. 2012. Dipterra LCC eBook Biology and Ecology of the Black Soldier Fly. DifTerra LCC.
Rambet, V., Umboh, J., F. Tulung, Y, L, R. dan Kowel, Y, H, S. 2016. Kecernaan Protein dan Energi Ransum Boiler Yang Menggunakan Tepung Maggot (Hermetia illucens) Sebagai Pengganti Pakan Ikan. Jurnal Zootek. Nomor 1 Volume 36. Halaman 13–22.
Risnah, S., P. Yudono, dan A. Syukur. 2013. Pengaruh Abu Sabut Kelapa Terhadap Ketersediaan K di Tanah dan Serapan K pada Pertumbuhan Bibit Kakao.
Jurnal Ilmu Pertanian FakutasPertanian UGM. 16 (2): 79 – 91.
Suciati Rizkia, Hilman, F. 2017. Efektifitas media pertumbuhan maggot Hermetia illucens (lalat tentara hitam) sebagai solusi pemanfaatan sampah organik. Biosfer, J.bio&Pend.bio. vol 1, No.1.SNI 19-2454- 2002.
Sudarsono, Rusianto, T. dan Suryadi, Y. 2010. Pembuatan Papan Partikel Berbahan Baku Sabut Kelapa dengan Bahan Pengikat Alami (Lem Kopal). Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
Sudrajat. 2014. Mengelola Sampah Kota, Niaga Swadaya, Jakarta.
Veldkamp TG, Van Duinkerken A, Van Huis A, Lakemond CMM, Ottevanger E, Bosch G, and Van Boekel. 2012. Insects as a suistanable feed ingredient in pig and poultry diets-a feasibility study. Wageningen (Netherlands): Wageningen UR Livestock Research.
Wangko S.2014. Hermetia illucens Aspek Forensik, Kesehatan Dan Ekonomi. Jurnal Biomedik. 6(1): 23- 29.
DOI: http://dx.doi.org/10.36764/ja.v7i1.949
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional