PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK KOTORAN SAPI DAN KCL TERHDAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BWANG MERAH (Allium Ascalonicum L.)

Sumatera Tarigan, Nani Kitty Sihaloho, Chaula Lutfia Saragih, Donatus Dahang, Radison Sihotang

Abstract


Research on the Effect of the Use of Organic Cow Manure and KCL on the Growth and Production of Shallots (Allium Ascalonicum L.) has been carried out in May-August 2021 at UPT. Parent Seeds of Kutagadung Berastagi Horticulture. The aim of the study was to determine the effect of the right combination of cow dung and KCL fertilizer on the growth and production of the Batu ijo variety of shallots. The results showed that the effect of KCL fertilizer on plant height was that K0 (19.97 cm) was significantly different from K1 (22.35 cm), K2 (27.35 cm), and K3 (30.41 cm), and the effect of cow manure O0 (21.97 cm) was significantly different from O2 (25.52 cm) and O3 (27.89 cm) but not significantly different from O1 (23.7 cm). The average leaf growth at 8 WAP with the effect of K level was K0 (26.75 cm), K1 (17.17 cm), K2 (27.08 cm), and K3 (26.75 cm). Meanwhile, the influence of the O factor is O0 (26.33 cm), O1 (27.08 cm), O2 (27.25 cm), and O3 (27.08 cm). Onion crop production per sample had the effect of K0 level (88.7 g), significantly different from K1 (106.2 g), K2 (125.5 g), and K3 (137.1 g) and the effect of cow manure O0 ( 106.9 g) was significantly different from O1 (112.7 g), O2 (115.5 g), and O3 (122.3 g). The number of tubers affected by KCL fertilizer was K0 (8.6) significantly different from K1 (10.2), K2 (14.2), and K3 (15.04), and the effect of cow manure O0 (9) was significantly different from O1 (11,2), O2 (13,6), and O3 (14,2). Onion bulb diameter was significantly different from KCL K0 (1.46 cm) fertilizer with K1 (1.96 cm), K2 (2.66 cm), and K3 (3.24 cm), and the effect of cow manure O0 (2, 01 cm ) was significantly different from O1 (2.21 cm), O2 (2.41 cm), and O3 (2.69 cm). Wet weight of tubers per plot of KCL K0 (1.07 kg) was significantly different from K1 (1.33 kg), K2 (1.83 kg), and K3 (2.18 kg), and the effect of cow manure O0 (1 .04 kg) was significantly different from O1 (1.49 kg), O2 (1.88 kg), and O3 (2 kg).


Full Text:

PDF

References


Andalasari, T.D., Widagdo, S., Ramadiana, S., dan E. Purwati. 2007. Pengaruh Media Tanam dan Pupuk Organik Cair (Poc) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L). Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung

Anggarayasa, C., Yuliartini, M.S dan A.A.S.P.R. Andriani. 2018. Pengaruh Jarak Tanam dan Pupuk Kompos pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah. Gema Agro 23(2): 162 – 166

Anisyah Fitri, Sipayung Rosita, Hanum Chairani. 2014. Pertumbuhan dan Produksi Bawang merah dan Pemberian berbagai Pupuk Organik. Jurnal Online Agroekoteknologi.

Anonim, 2016. Brosur Kompos ASAP. Kabanjahe.

………., 2007. Petunjuk Pemupukan. Agro Media. Jakarta.

………., 2015. Sertifikat Analisis Pupuk Organik Kompos ASAP. Laboratorium Tanah. Kementerian Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara. Medan.

………., 2016. Wabup Karo. Panen Bawang Merah http://www.sumutberita.com. Diakse pada tanggal 22 Oktober 2016.

Badan Pusat Statistik 2016. Produksi Bawang Merah. Pertanian dan Pertambangan, Holtikultura, Produksi Tanaman Holtikultura, Produksi Tanaman Sayuran, Bawang Merah, Provinsi Sumatera Utara, Tabel Dinamis. http://www.bps.go.id. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2016.

Badan Pusat Statistik. 2016. Luas panen, Produksi, dan Produktivitas Bawang Merah. http://sumut.bps.go.id. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2016.

Badan Pusat Statistik. 2016. Luas panen, Produksi, dan Produktivitas Bawang Merah. http://karokab.bps.go.id. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2016.

Canada, Pupuk Mahkota. (2015). Pupuk Tunggal Makro, Kcl. http://www.pupukmahkota.co.id. Diakses Pada tanggal 07 Oktober 2016.

Gunadi, N. 2009. Kalium Sulfat dan Kalium Klorida sebagai Sumber Kalium pada Tanaman Bawang Merah. J. Hort. 19 (2), hlm. 174-185.

Hafizh, M., Rambe, R..D. H dan Y. Asbur. 2021. Pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Allium cepa L.) terhadap cekaman kekeringan dan dosis pupuk kendang sapi. AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian 9(1) 7-11

Hardiatmi, S. 2006. Kajian bentuk pemberian dan dosis jerami pada serapan n dan k serta hasil padi (Oryza sativa L.) Var. IR – 64. J. Inovasi Pertanian, 4(2): 159-171.

Hasibuan, B.E. 2006. Pupuk dan Pemupukan. Usu-Press. Medan.

Hawayanti, E dan R. Andika. 2018. Pengaruh Jenis Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Di Lahan Tadah Hujan.. KLOROFIL 8(1): 42 – 49

Indriyana, A., Yafizham dan Sumarsono. 2020. Pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascolonicum L) akibat pemberian pupuk kandang sapi dan pupuk hayati. J. Agro Complex 4(1):7-15

Marjannah., S. Jayanthi dan B. Syaputra. 2017. Pengaruh Pemberian Jenis Pupuk Organik Terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa). Jurnal Jeumpa, 4(1):11-20

Mayun, I.A. 2007. Efek Mulsa jerami dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah di daerah pesisir. J. Agrivita, 2:16-20

Mufti Hasan, M dan Ruswadi. 2016. Pengaruh Jenis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Serang, Banten. Jurnal Ilmiah Respati Pertanian 2(9)

Napitupulu, D dan L. Winarto. 2010. Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara.

Noor, H. Isran, dkk. 2012. Buku Pintar Penyuluh Pertanian. Perhiptani. Jakarta.

Pasaribu, M.S., H, Hasyim dan H. Winata. 2012. Pengaruh Penggunaan Pupuk Anorganik Dan Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.). Agrium 17(2) 108-113

Rahayu, Estu., dan Berlian V. A, Nur. 2007. Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rosmarkam, A dan N.W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta.

Rosmarkam, A. Dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.

Rukmana, R. Ir. 2002. Budidaya Bawang Merah dan Pengolahan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta.

Salisbury, F. B and C. W. Ross. 1992. Plat Physiologi. Wodsworth Publishing Company Belanot. California.

Setiawan, I dan Suparno. 2018. Pengaruh Jarak Tanam Dan Pupuk Pelengkap Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium Cepa L.) Varietas Thailand. Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia 3(1): 30-34

Setyorini, D. dan Prihatini, T. 2003. Menuju “quality control” pupuk organik di Indonesia. Disampaikan dalam Pertemuan Persiapan Penyusunan Persyaratan Minimal Pupuk Organik di Dit. Pupuk dan Pestisida, Ditjen Bina Sarana Pertanian, Jakarta 27 Maret 2003.

Siagian, T.V., Hidayat, F dan S.Y. Tyasmoro. 2019. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk NPK dan Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Produksi Tanaman 7(11): 2151–2160

Soenandar, M., Heru, T.R. 2012. Pembuatan Pestisida Organik. Jakarta (ID): Agromedia Pustaka.

Sugito. J. 1993. Bawang Merah Dataran Tinggi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sutedjo, M. 2002. Pupuk dan Cara Penggunaan. Jakarta (ID): Rineka Cipta.

Sunarjono, T. dan Soedarmo, Y. 1989. Sejarah Tanaman Bawang Merah. Abdi Tani. Surabaya.

Suriani, N. 2011. Bawang Bawa Untung. Budidaya Bawang Merah dan Bawang Putih. Cahaya Atma Pustaka. Yogjakarta.

Sutedjo, M. M. 1995. Pemupukan dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.

Taufiq, A., Kuntyastuti, H., Prahoro, C., Wardani, T. 2006. Pemberian kapur dan pupuk kandang pada kedelai di lahan kering masam. Peningkatan Produksi Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Mendukung Kemandirian Pangan. Bogor (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Hal. 214-228

Wibowo, S. 1989. Pasca Panen Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wibowo, S. 2001. Budidaya Bawang (Bawang Putih, Merah, dan Bombay). Penebar. Swadaya. Jakarta.

Zulia, C., Safruddin, dan D.A. Kurniadi. 2017. Pengaruh Metode Microcutting Dan Pemberian Pupuk Organik Pada Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium Cepa). Jurnal Penelitian Pertanian BERNAS 13(3): 39-25




DOI: http://dx.doi.org/10.36764/ja.v6i2.915

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional