PENDAPATAN USAHATANI WORTEL DI DESA TANJUNG BARUS KECAMATAN BARUSJAHE KABUPATEN KARO

Sarah Grace Gracia, Suranta Sinulingga, Suranta Sembiring

Abstract


Abstrak

Wortel merupakan hasil pertanian unggulan di Desa Tanjung Barus sendiri. Dengan kondisi tersebut desa Tanjung Barus sangat memiliki potensi pada segi pertanian khususnya tanaman wortel. Besar kecilnya pendapatan suatu usahatani dipengaruhi oleh penerimaan dan biaya produksi. Namun pada saat ini petani wortel di Desa Tanjung Barus dihadapkan pada suatu masalah yaitu produktivitas wortel yang belum maksimal dan harga wortel yang tidak menentu, sehingga akan berpengaruh terhadap produktivitas dan penerimaan yang diperoleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani wortel. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2022. Pengambilan sampel menggunakan (Simple Random Sampling) dan penentuan jumlah responden menggunakan rumus Slovin sehingga diperoleh 30 petani wortel responden. Data penelitian menggunakan data primer yang didapat dari hasil wawancara, kuisioner, dan dokumentasi kepada petani sampel di Desa Tanjung Barus, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo. Analisis data menggunakan analsis pendapatan dan analisis R/C ratio. Pendapatatan rata-rata usahatani wortel di Desa Tanjung Barus, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo adalah sebesar Rp 6.387.060,03/ha/MT. Total biaya rata-rata yang dikeluarkan dalam kegiatan usahatani wortel adalah sebesar Rp 11.439.494,68/ha/MT, dan Rata-rata penerimaan dalam usahatani wortel adalah sebesar Rp 17.826.554,71/ha/MT. Hal ini berarti usahatani wortel di Desa Tanjung Barus, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo masih menguntungkan karena penerimaan petani masih dapat menutupi total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi usahatani wortel tersebut.

 

Kata kunci: Pendapatan, Usahatani, Wortel,Penerimaan,Biaya Produksi. [RS1] 

 

Abstrak

Carrots are a superior agricultural product in Tanjung Barus Village itself. With these conditions, Tanjung Barus village has great potential in terms of agriculture, especially carrots. The size of a farms’s income is influenced by revenues and production costs. However, at this time the carrot farmers in Tanjung Barus Village are faced with a problem, namely that it is not maximized productivity of carrorts and the price of carrots is uncertain, so it will affect the productivity and revenue obtained by farmers. This research aims to analyze the income of carrot farming. The research was carried out in June-August 2020. Sampling using (Simple Random Sampling) and determination of the number of respondents using Slovin formula to obtain 30 respondents carrot farmers. The research data used primary data obtained from interviews, questionnaires, and documentation to sample farmers in Tanjung Barus Village, Barusjahe District, Karo Regency. Data analysis using revenue analysis and R/C ratio analysis. The average income of carrot farming in Tanjung Barus Village, Barusjahe District, Karo regency is IDR 6,387,060.03/ha/MT. The Total average cost incurred in carrot farming activities amounted to IDR 11,439,494.68/ha/MT, and the average revenue in carrot farming amounted to IDR 17,826,554. 71/ha/MT. This means that carrot farming in Tanjung Barus Village, Barusjahe District, Karo regency is still profitable because farmers ' receipts can still cover the total costs incurred during the carrot farming production process.

 

Keywords: income, farming, carrot,revenue,production cost.

 [RS1]Buat dalam Bahasa Inggris


Full Text:

PDF

References


Adityas, M. R., Hasyim, A. I., & Affandi, M. I. (2018). Analisis Pendapatan Usahatani Dan Pemasaran Sayuran Unggulan Di Kawasan Agropolitan Kabupaten Tanggamus. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 6(1), 41. https://doi.org/10.23960/jiia.v6i1.41-48

Apriadi, I, Yus R, Tito R. 2016. Analisis Risiko Usahatani Tomat (Solanum lycopersicum) Varietas Permata. Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH. 2(3) : 189-194

Badan Pusat Statistik, 2022. Statisitik Indonesia 2022.

Gracia, S., Tarigan, K., & Ayu, S. F. (n.d.). Market Efficiency and Income Level of Red Chili Farmers who use the Auction Market in Siborong-Borong Subdistrict, North Tapanuli Regency, North Sumatra.

Cahyono. B, 2002.”Wortel Tehnik Budidaya dan Analisis Usahatani”. Kanisius, Yogyakarta.

Daniel, M. 2002.”Pengantar Ekonomi Pertanian”. PT.Bumi Aksara, Jakarta

Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian. 2022. Pedoman Pelaksanaan Penyediaan Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun 2022. Kementrian pertanian, Jakarta.

Farizi, A. N. A. 2015. Analisis pendapatan petani di Desa Kotasari Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang. J. Program Studi Ilmu Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. 1 (1): 1 – 21.

Izzati, A. W. N. 2016. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani tanaman pangan (Studi kasus petani padi Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur). J. Universitas Brawijaya. 4 (2): 1 – 15.

Suratiyah, K. 2015. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sujarweni, V. W. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. PT. Pustaka Baru, Yogyakarta

Tuwo, M. A. 2011. Ilmu Usahatani Teori dan Aplikasi Menuju Sukses. Unhalu Press.Kendari.

Wahyudi Asih, dkk. 2018. Analisis Komparasi Pendapatan Usahatani Kelapa Dalam Pola Monokultur dan Tumpang Sari di Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Jurnal Ilmiah Sosial-Ekonomika Bisnis.




DOI: http://dx.doi.org/10.36764/ja.v6i2.941

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional