Karakterisasi Pot Organik dari Batang Kecombrang untuk Persemaian dengan menggunakan Tepung Tapioka sebagai Bahan Perekat (Adhesive)
Abstract
Abstrak
Telah dilakukan pembuatan Pot Organik dengan menggunakan bahan Batang Kecombrang (Etlingera elatior) dan Tepung Tapioka sebagai bahan perekat. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan pot organik sebagai media persemaian untuk pengganti polybag berbahan dasar plastik. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Metode Eksperimen dengan memvariasikan komposisi antara Batang Kecombrang dan Tepung Tapioka. Dari hasil penelitian diperoleh berat pot antara 800-820 gr, ketebalam pot organik diantara 3 - 4 cm, ketahanan pot organik terhadap tetesan air hujan dengan menggunakan batang kecombrang sebagai bahan dasar dengan energi kinetik maksimal 15,6x10-3 Joule dan kadar air pada pot organik dari batang kecombrang 31,52 – 32,63 % dengan tiga kali pengulangan. Pot organik yang dibuat dengan kombinasi antara batang kecombrang dengan tepung tapioka baik digunakan sebagai media pembibitan tanaman.
Abstract
Organic Pot has been made by using Kecombrang (Etlingera elatior) and Tapioca Starch as an adhesive. The research aims to get organic pots as a nursery media to replace polybags made from plastic. The study was conducted using the Experimental Method by varying the composition between Kecombrang and Tapioca Starch. From the research results obtained pot weight between 800-820 gr, the thickness of organic pots between 3-4 cm, the resistance of organic pots to raindrops by using kecombrang stems as a base material with a maximum kinetic energy of 15.6x10-3 Joules and water content in the pot organic from stem kecombrang 31,52 - 32,63% with three repetitions. Organic pots made with a combination of kecombrang stems and tapioca flour are good as a medium for plant nurseries
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Daftar Pustaka
Amstrong, H. 2003. Benefits of potting out in feathers. Flower Tech. 6:6-9.
Atmojo, S. W. 2003. Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan Upaya Pengelolaannya. Sebelas Maret University Press. Surakarta. 36 hlm
Ekoyanto Pudjiono,dkk, 2002, Pembuatan Dan Pengujian Kantong Tanam Organik Dari Bahan Eceng Gondok, Jurnal Teknologi Pertanian, Vol.3, No.1, p:1-8
Faridahanim Mohd Jaafar, 2017, Analysis Of Essential Oils Of Leaves, Stems, Flowers And Rhizomes Of Etlingera Elatior (Jack) R. M. Smith, The Malaysian Journal of Analytical Sciences, Vol 11, No 1, p: 269-273
Herawati, H., (2008), Penentuan umur simpan pada produk pangan, Jurnal Litbang Pertanian,27(1974).
Khan, A.A., T. Mahmood B. Bano. 2000. Development of bio-decomposable pots for raising and transplanting nursery plants. Int. J. Agri. Biol. 2:380381.
Nuwa dan Prihanika, 2018, Tepung Tapioka Sebagai Perekat Dalam
Pembuatan Arang Briket, PengabdianMu, Volume 3, Nomor 1, Maret 2018, Hal 34 – 38
Sucipto, T. (2009). Perekat lignin. Sumatera Utara.
Syamsuhidayat dan Hutapea, J.R., 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, 305-306, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan , Jakarata.
Widarti, B. N., Wardhini, W. K., & Sarwono, E., (2015), Pengaruh rasio C/N bahan baku pada pembuatan kompos dari kubis dan kulit pisang, Jurnal Integrasi Proses, 5(2).
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/19/21151811/indonesia-penyumbang-sampah-plastik-terbesar-kedua-di-dunia, Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua di Dunia"
https://www.aa.com.tr/id/headline-hari/indonesia-hasilkan-67-juta-ton-sampah-pada-2019/1373712 , Indonesia akan menghasilkan sampah sekitar 66 - 67 juta ton sampah pada tahun 2019,
DOI: http://dx.doi.org/10.36764/ju.v4i1.344
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
JUITECH (Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Quality) indexed by: